Kamis, 12 Agustus 2010

Sistem Berkas

Sistem berkas merupakan mekanisme penyimpanan on-line serta untuk akses, baik data maupun program yang berada dalam Sistem Operasi.
Terdapat dua bagian penting dalam sistem berkas, yaitu:
1. kumpulan berkas, sebagai tempat penyimpanan data, serta
2. struktur direktori, yang mengatur dan menyediakan informasi mengenai seluruh berkas dalam sistem
Berkas adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam pada penyimpanan sekunder.
Atribut berkas terdiri dari:
1. Nama; merupakan satu-satunya informasi yang tetap dalam bentuk yang bisa dibaca oleh manusia (human-readable form)
2. Type; dibutuhkan untuk sistem yang mendukung beberapa type berbeda
3. Lokasi; merupakan pointer ke device dan ke lokasi berkas pada device tersebut
4. Ukuran (size); yaitu ukuran berkas pada saat itu, baik dalam byte, huruf, ataupun block
5. Proteksi; adalah informasi mengenai kontrol akses, misalnya siapa saja yang boleh membaca, menulis, dan mengeksekusi berkas
6. Waktu, tanggal dan identifikasi pengguna; informasi ini biasanya disimpan untuk: – pembuatan berkas – modifikasi terakhir yang dilakukan pada berkas, dan – penggunaan terakhir berkas

Operasi Pada Berkas
1. Membuat sebuah berkas
2. Menulis pada sebuah berkas:
3. Membaca sebuah berkas
4. Menempatkan kembali sebuah berkas
5. Menghapus sebuah berkas
6. Memendekkan berkas
Metode Akses
1. Akses Berurutan
2. Akses Langsung
3. Akses menggunakan Indeks
Operasi Pada Direktori
Operasi-operasi yang dapat dilakukan pada direktori adalah :
1. Mencari berkas
2. Membuat berkas
3. Menghapus berkas
4. Menampilkan isi direktori
5. Mengganti nama berkas
6. Melintasi sistem berkas
Macam-macam Direktori
1. Direktori Satu Tingkat
2. Direktori Dua Tingkat
3. Direktori Dengan Struktur “Tree”
4. Direktori Dengan Struktur “Acyclic-Graph”
5. Direktori Dengan Struktur Graph
Metode Alokasi Berkas
1. Alokasi Secara Berdampingan (Contiguous Allocation)
2. Alokasi Secara Berangkai (Linked Allocation)
3. Alokasi Dengan Indeks (Indexed Allocation)
Manajemen Free Space
1. Menggunakan Bit Vektor
2. Linked List
3. Grouping
4. Counting
Implementasi Direktori
1. Linear List
2. Hash Table

Sistem Berkas pada Windows
Direktori yang secara otomatis dibuat dalam instalasi Windows adalah :
1. Direktori C:\WINDOWS
2. Direktori C:\Program Files
3. Direktori C:\My Documents

Sistem Berkas yang terdapat dalam sistem operasi Windows adalah :
1. FAT 16Sistem berkas ini digunakan dalam sistem operasi DOS dan Windows 3.1
2. FAT 32Sistem ini digunakan oleh keluarga Windows 9x
3. NTFSMerupakan singkatan dari New Technology File System.
Sistem berkas ini adalah sistem berkas berbasis journaling dan dapat digunakan hanya pada keluarga Windows NT. Keunggulan dari sistem berkas ini adalah fasilitas recovery yang memungkinkan dilakukannya penyelamatan data saat terjadi kerusakan pada sistem operasi.

Sistem Berkas pada UNIX (dan turunannya)
Ada beberapa direktori yang umum terdapat dalam instalasi UNIX :
1. Direktori root
2. Direktori bin
3. Direktori dev
4. Direktori etc
5. Direktori lib
6. Direktori sbin
7. Direktori usr
8. Direktori var
Macam-macam Sistem Berkas di UNIX
1. 1.ext2
2. 2.ext3
3. 3.JFS (Journaling File System)
4. 4.ReiserFS
5. 5.Dan Lain-lain.

Struktur Data

Dalam istilah ilmu komputer, sebuah struktur data adalah cara penyimpanan, penyusunan dan pengaturan data di dalam media penyimpanan komputer sehingga data tersebut dapat digunakan secara efisien.
Dalam teknik pemrograman, struktur data berarti tata letak data yang berisi kolom-kolom data, baik itu kolom yang tampak oleh pengguna (user) atau pun kolom yang hanya digunakan untuk keperluan pemrograman yang tidak tampak oleh pengguna. Setiap baris dari kumpulan kolom-kolom tersebut dinamakan catatan (record). Lebar kolom untuk data dapat berubah dan bervariasi. Ada kolom yang lebarnya berubah secara dinamis sesuai masukan dari pengguna, dan juga ada kolom yang lebarnya tetap. Dengan sifatnya ini, sebuah struktur data dapat diterapkan untuk pengolahan database (misalnya untuk keperluan data keuangan) atau untuk pengolah kata (word processor) yang kolomnya berubah secara dinamis. Contoh struktur data dapat dilihat pada berkas-berkas lembar-sebar (spreadsheet), pangkal-data (database), pengolahan kata, citra yang dipampat (dikompres), juga pemampatan berkas dengan teknik tertentu yang memanfaatkan struktur data. Pada pemrograman prosedural..... selanjutnya

Rabu, 11 Agustus 2010

Pada pemrograman prosedural, setiap data mempunyai jenis. Jenis data menentukan bagaimana mengartikan nilai dari suatu data serta operasi apa yang dapat dilakukan terhadap data tersebut.
Secara umum jenis data dapat digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu :
1. jenis dasar, adalah jenis data yang dianggap sudah terdefinisi misalnya integer, real, boolean, character; suatu data yang memiliki jenis ini setiap saat hanya dapat memiliki satu nilai.
2. jenis bentukan, adalah jenis data yang merupakan komposisi dari jenis dasar; suatu data yang memiliki jenis ini setiap saat hanya dapat memiliki satu nilai yang sesuai dengan susunan dari jenis dasar yang didefinisikannya.
3. tabel, adalah jenis data yang terdiri atas sekumpulan unsure berjenis sama yang tersusun secara kontinu dan setiap unsure dapat diperoleh melalui indeks tabel; suatu data yang memiliki jenis ini setiap saat dapat
memiliki banyak nilai sesuai dengan ukuran tabel.
4. pointer, adalah jenis data yang menyimpan alamat komputer dari suatu data.

Data yang ada di dunia nyata seringkali amat kompleks, sehingga membutuhkan suatu abstraksi dari representasi data tersebut, agar memudahkan dalam merancang struktur datanya.
Dikenal 3 tingkatan abstraksi
yaitu:
1. definisi fungsional,
2. representasi lojik,
3. representasi fisik
Pada definisi fungsional,
dilakukan pendefinisian suatu struktur data dan operator-operator yang berlaku pada struktur tersebut. Untuk melakukannya tidak digunakan notasi khusus melainkan mendefinisikan dengan kata-kata.
Representasi lojik adalah
rincian jenis dari struktur data, menyangkut nama jenis dan jenis-jenis operator. Untuk membuat representasi lojik digunakan notasi algoritmik. Representasi ini tak bergantung pada memory komputer.
Pada representasi lojik belum digunakan jenis data yang sudah dikenal di atas. Relasi antara definisi fungsional dan representasi lojik adalah satu-ke-satu, artinya setiap definisi fungsional hanya mempunyai satu representasi lojik.
Representasi fisik adalah
spesifikasi dari struktur data sesuai dengan implementasinya pada memory komputer.
Digunakan notasi algoritmik dan type-type dasar yang sudah dikenal. Pada dasarnya hanya ada dua macam representasi fisik yaitu: kontigu dan berkait.
Untuk satu representasi lojik bisa dikembangkan menjadi banyak kemungkinan representasi fisik.

Tabel
Mendefinisikan suatu variabel yang berjenis tabel berarti harus mendefinisikan indeks dan unsurunsur tabel tersebut. Indeks suatu tabel bisa berjenis apapun asalkan terenumerasi. Mendefinisikan indeks tabel berarti mendefinisikan batas bawah dan batas atas dari indeks tersebut. Dengan mengetahui batas bawah dan batas atas dari indeks, bisa diketahui ukuran tabel (jumlah maksimum unsur tabel).
Selain batas-batas indeks yang menentukan jumlah maksimum unsure tabel, juga diperlukan suatu variable untuk menyimpan jumlah unsur tabel yang sesungguhnya. Dengan demikian pemrosesan terhadap tabel merupakan pemrosesan sekuensial tanpa mark.
Unsur terakhir dapat diketahui dengan memeriksa indeksnya.
Setelah mendefinisikan indeks, harus juga didefinisikan jenis dari unsure tabel. Jenis unsur tabel bisa berupa salah satu dari jenis yang sudah disebutkan di atas.

Membuat Pulldown Menu

Membuat menu Pull Down itu nggak terlalu susah, manfaatnya bila kita membuat link jadi ga makan tempat tapi banyakan para blogger ga suka jika blognya dilink pake menu pull down, nah usahakan menu ini buat link yg laen.
Caranya cukup gampang setelah login, klik Layout (template) -> Page Element (Elemen Halaman) -> Klik Add a Page Element (Tambahkan sebuah elemen) dimana menu tersebut akan ditempatkan. -> Pada kotak dialog “Choose a New Page Element” (Pilih elemen baru) pilih “HTML/JavaScript” klik ADD TO BLOG (TAMBAHKAN KE BLOG)-> Setelah muncul kotak dialog “Configure HTML/JavaScript” (Mengkonfigurasi HTML/JavaScript) isi di bagian contentnya dengan kode dibawah ini: (Title biarkan saja kosong)
kita bikin tiga link ajah sebagai contoh.


Contoh :


Setelah itu SAVE CHANGES (SIMPAN PERUBAHAN) -> Lihat blog Anda,

Langkah-langkah buat Buku Tamu

Memasang sebuah buku tamu (shoutbox/guestbook) pada sebuah blog adalah hal yang cukup lumayan penting, karena buku tamu ini merupakan salah satu sarana untuk berinteraksi antara yang pemilik blog dengan para pengunjung blog. Dengan di pajangnya buku tamu di dalam blog, maka para pengunjung dapat mengungkapkan isi hatinya tentang blog yang anda buat, yang pasti isi dari sebuah buku tamu ini sangatlah bervariasi bisa merupakan pujian, pertanyaan, sekedar iseng, atau ada juga merupakan kritikan terhadap isi blog anda, dan justru dengan adanya variasi itulah membuat blog kita jadi lebih bagus.

Ok, Bagaimana caranya mendapatkan sebuah buku tamu. Untuk mendapatkannya sangat mudah, anda tinggal mencarinya pada mesin pencari contoh: google ataupun yahoo, silahkan ketikan kata free shoutbox atau free guestbook pada search engine masing-masing situs, maka dalam beberapa detik saja akan muncul berpuluh-puluh situs penyedia buku tamu tadi, anda tinggal klik lalu coba lihat-lihat. Tapi untuk menghemat waktu pencarian anda, maka di sini saya akan langsung memberikan alamat situs penyedia buku tamu yang servernya lumayan bagus dan jarang sekali mengalami down yakni http://www.shoutmix.com/. Untuk caranya silahkan anda ikuti langkah-langkah berikut ini :




1. Seperti biasa anda harus daftar terlebih dahulu dengan cara mengklik tulisan Get One noe, free>>, ataupun dengan mengklik tulisan Sign Up, silahkan anda tulis data-data anda pada form yang telah di sediakan.
2. Jika sudah tedaftar, dan di terima jadi anggota shoutmix, silahkan anda login dengan id anda
3. Pada kolom yang berjudul Style, klik menu appearance.
4. Silahkan klik menu pulldown di samping tulisan Load From Preset untuk mengatur tampilan buku tamu anda, silahkan pilih yang sesuai dengan keinginan anda. Jika sudah selesai klik Save Setting.
5. Untuk mendapatkan kode HTML dari shoutbox anda, silahkan klik Use Shoutbox yang berada di bawah menu Quick Start atau langsung aja copykan kode HTMLnya di bawah ini :


6. Klik tulisan Place Shoutbox on web page. Isi lebar dan tinggi shoutbox yang di inginkan
7. Copy seluruh kode HTML yang ada pada text area yang berada di bawah tulisan Generated Codes, lalu simpan di program Notepad anda
8. Klik Log out yang berada di atas layar anda untuk keluar dari halaman shoutmix anda. Silahkan close situs tersebut.
9. Selesai

Untuk menempatkan kode HTML shoutbox tadi pada blog anda, silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini.

Untuk Blogger baru :
1. Silahkan Login dengan id anda
2. Klik menu Tata Letak
3. Klik Elemen Halaman
4. Klik Tambah gadget
5. Klik tombol Tambahkan ke Blog atau tanda "+" yang berada di bawah tulisan HTML/JavaScript
6. Tuliskan judul shoutbox anda pada judul. Contoh : Buku tamu ku, atau my guestbook atau apa saja yang anda suka
7. Copy paste kode HTML shoutbox anda di dalam konten
8. Klik tombol Simpan Perubahan
9. Tekan & Pindahkan yang telah anda buat tadi di tempat yang di sukai
10. Tekan tombol Simpan
11. Selesai

Selasa, 10 Agustus 2010

Membuat Mail Merge (Create a mail merge)


1. To create a mail merge first shipments step select the menu to > boot merge > step by step mail merge.
2. Select the type of document to be used for selecting the following link: elaboration of documents in the right corner.
3. Because the document is open before use, to choose the current document
4. click next to third step is selecting recipients
5. To choose the recipient of the letter word provides three options if you have a list of recipients, select use an existing list, or if the list of recipients located in Outlook contacts then choose select from Outlook contacts, but since still not exist here before the recipient list, select type a new list, and then click Create.
6. Then adjust the fields that will be used by the columns by pressing customize
7. Delete all columns except the menu title field name field because we will use these fields.
8. Add the fields name, company, address, and city by clicking on the Add button and type the name of the field and press the OK button.
9. Enter the data in accordance with the available field. Then click the OK button to save it in the format of the list of addresses Microsoft Office address list and give it an appropriate name, and click the Save button.
10. In the dialog box appears merge recipients receiving invitation Freehand list, click the OK button.
11. Click next, for the next step is to write letters by adding a field that is made before.
12. In this step, place the cursor within the denomination of which, then, click more options menu will display the combination insert field dialog box, and then paste it to each field in the document by clicking the Insert button.
13. Step number four, and then click next, to see all the letters that have been configured with the field data.
14. Please check your invitation letter we Once the menu, when you're done click next to continue the next step.
15. In the last step we can print or edit the invitation according to what we want.

Membuat Daftar Isi (Create table of contents)

Sometimes this time I will discuss the tutorial is very simple, namely how to create an automatic table of contents in MS Office Word. Although this is very basic, but very useful, especially in the preparation of the report. We have just begun to create a style for each piece that is inserted into the table of contents.
The first title of first
- the title block


â fit formats of source, in accordance with the wishes, such as the font size, position and much more - > click the arrow in the bottom third styles.


Click Save selection as a new quick style = > items in the name of the style, for example: title


until now, the subtitles subchapter block = > follow the same steps as above. Finally arrive to click Save selection as a new quick style = > content of a stye, e.g. subbab1


and after this sub-section of the chapter... sub sub baba | subtitles Chawla sub-bloques = > follow the same steps as above. Finally arrive to click Save selection as a new quick style = > content of a stye, e.g. subbab2


Create the parties, title, subchapters, sub-sub-chapter), in accordance with the style that has been done before (point 1) the same with the other parties. Until the end of the chapter. We recommend not use car numbers in the numbering of chapters or sub sub sub chapter where you have been doing styles on all sides, we can create a table of contents...
Nah, all was in order, now living in the way the list content
references = > table of contents = > insert table of contents option = > = > items according to the style that they want to enter the content. contribution they have made before that title, subchapters, sub-sub-chapters. Table of contents 1, 2 or 3 etc on our protrude will this section. = > Ok = > direct can be so that the table of contents


If you only have to add a sub chapter right button of the mouse on the list of the contents of which have been converted in = > update fields = > Update entire table = > OK


If there are additional numbers below, right click in the contents list = > update fields = > update page numbers only = > OK

Minggu, 08 Agustus 2010

Metode Tata Tulis Ilmiah

Diperlukan kecermatan penggunaan Bahasa Indonesia dalam penulisan ilmiah, karena
Meskipun bahasa Indonesia sudah biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari, tetapi sering tidak mudah untuk mengungkapkannya, terlebih lagi penulis kurang memahami kaidah-kaidah bahasa Indonesia sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat.
Sesungguhnya
Sebuah kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dengan kalimat lain guna membentuk paragrap.
Paragraf merupakan satuan kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai bagian dari pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangannya.
Dapat dikatakan bahwa menulis karangan yang baik sesungguhnya pekerjaan menulis dan merangkai paragraf dengan baik.

Pedoman umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan berdasar Kepmen P&K Nomor 0543a/U/1987
"secara rinci menjelaskan tatacara pemenggalan kata, pemakaian huruf kapital dan huruf miring, penulisan kata, ejaan dan peristilahan. Setidak-tidaknya pedoman tersebut dipunyai dan selalu dipakai oleh seseorang dalam menulis karya ilmiah".

Tata Cara Penulisan Ilmiah
a. Tidak didasarkan pada isi materi yang disajikan tetapi juga pada tampilan atau wujud fisik karya tulis tersebut.
b. Tampilan fisik dapat dinilai dari format, tata cara dan bentuk penyajian, kerapian dan kesesuaian penyajian dengan tata aturan penulisan ilmiah yang berlaku.
c. Terdapat beberapa variasi dalam wujud fisik penyajian karya tulis ilmiah, namun pada prinsipnya tidak jauh berbeda. Yang penting adalah konsistensi terhadap aturan yang dipakai.

Cara pengetikan dan format laporan hasil penelitian
1. Umumnya laporan penelitian, ditulis diatas kertas warna putih jenis HVS 80 gram, ukuran 21,5 x 28 cm (atau sering disebut ukuran kertas kuarto).
2. Pengetikan menggunakan jenis huruf tertentu (umumnya jenis pica) yang dilakukan hanya pada satu sisi kertas, jadi tidak bolak-balik.

Pengantar tulisan
1.Terdiri dari kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan abstrak, diberi nomor halaman dengna angka romawi kecil (i, ii, iii,.......dstnya). selanjutnya, mulai dari pendahuluan (bab I) sampai halaman terakhir digunakan angka Arab (1,2,3,...dstnya).
2. Nomor halaman dituliskan ditengah atau disudut kanan atas halaman. Pada halaman yang mempunyai judul bab, nomor halaman diletakkan dibagian bawah halaman, baik ditengah ataupun dikanan bawah.
3. Bagi nomor yang diketik ditengah halaman, jarak dari atas atau bawah halaman adalah 1,5 cm, dan bagi nomor yang diletakkan di kanan atas atau bawah diletakkan lurus dengan batas ketikan tepi kanan.

Margin
1. Batas - batas pengetikan pada kertas ialah: dari tepi kiri 4 cm, dari tepi kanan 3 cm, dari batas atas 4 cm sedangkan tepi bawah 3 cm.
2. Jarak antara baris adalah 1,5 spasi atau dua spasi, kecuali inti kutipan langsung, judul, daftar tabel maupun gambar, dan daftar pustaka yang menggunakan 1 spasi.

Cara menulis judul
Menyesuaikan dengan pedoman penulisan yang telah ditetapkan oleh instansi pemberi tugas (bila ada).
Bila tidak, pedoman berikut dapat dipakai sebagai pegangan :
1. Judul Bab
Ditulis dengan huruf besar, tebalkan dan diatur sedemikian rupa sehingga letaknya simetris ditengah halaman. Umumnya judul diletakkan dihalaman baru. Jarak antara judul dengan teks diberi jarak 4 spasi.
Judul tidak boleh ditempatkan dalam tanda kurung, tanda kutip, diberi garis bawah dan tidak boleh diakhiri dengan tanda titik.
2. Judul Sub Bab
a. Dimulai dengan huruf kapital (huruf besar), kecuali kata penghubung dan kata depan, dan semuanya diberi garis bawah (dengan menggunakan komputer, pemakaian garis bawah digantikan dengan penebalan pengetikan). sub judul tidak diakhiri dengan tanda titik.
b. Terdapat dua pendapat dalam menempatkan sub judul, yakni dituliskan simetris ditengah halaman atau dituliskan rata kiri setelah nomor urut sub judul.
3. Judul sub-sub Bab
a. diketik rata kiri setelah nomor sub judul. Kalimat dimulai huruf besar (hanya huruf awal kalimat saja),
b. diberi garis bawah atau ditebalkan, serta diakhiri dengan titik.
c. Kalimat pertama setelah judul, sub judul, maupun sub-sub judul dimulai dengan alinea baru.

Menyajikan gambar dan tabel
1.Tulisan ilmiah umumnya dilengkapi dengan gambar, tabel, rumus-rumus atau persamaan - persamaan, yang diletakkan simetris terhadap tepi kiri dan kanan kertas.
2.Setiap tabel dan gambar harus diberi nomor urut dan judul. Nomor urut menggunakan angka dua Arab yang dipisahkan oleh tanda titik titik.
3.Angka pertama menunjukkan pada bab berapa tabel atau gambar itu berada, sedang angka kedua menunjuk pada nomor urut tabel atau gambar tersebut di bab yang bersangkutan, misalnya: Gambar 2.1 artinya gambar pertama pada bab 2; tabel 3.4 artinya tabel keempat yang ada di bab 3. nomor persamaan yang berbentuk matematis, ditulis dengan angka Arab didalam kurung dan diletakkan dibatas tepi kanan.

Judul tabel
1.Ditulis setelah nomor tabel dengan huruf kecil, dan ditempatkan simetris di atas tabel tanpa diakhiri dengan titik. Garis atas tabel dibuat rangkap atau tebal, sedangkan garis bawah hanya satu.
2.Jika tabel itu mempunyai catatan (menyatakan sumber acuan, menjelaskan singkatan yang tidak umum) dituliskan di bawah tabel, rata kiri. Untuk menghindari kekeliruan catatan tabel ditandai dengan bintang, asterik, atau huruf. Hanya catatan untuk judul tabel ditempatkan di tepi bawah halaman.

Tabel dipenggal
1.Usahakan tabel jangan dipenggal, bila hal itu terjadi, lanjutan tabel diletakkan pada halaman berikutnya, dengan nomor tabel dan kata "lanjutan" dibelakangnya (contoh: TABEL 3.2 lanjutan).
2.Tabel terdiri dari kolom-kolom yang harus diberi nama dan pembatas yang tegas. Kalau jajaran kolom ini lebih panjang dari lebar kertas, maka bagian atas tabel sebaiknya diletakkan di sebelah kiri kertas, sedangkan tabel yang sangat lebar dan panjang (sehingga harus dilipat) seyogyanya diletakkan di lampiran.

Laporan penelitian
1.Laporan penelitian juga sering dilengkapi dengan sajian gambar, grafik, peta, foto, daftar alir, schedul, dan lain-lain.
2.Penempatan gambar-gambar diusahakan sedekat mungkin dengan uraian dalam teks yang berkaitan dengan gambar tersebut. Gambar hendaknya disajikan pada bagian atau pada halaman sesudah uraian teksnya dan jangan sebaliknya.

Nomor gambar
1. Setiap gambar harus mempunyai nomor gambar dan diiukuti dengan judul gambar yang dibuat sedemikian rupa sehingga simetris terhadap gambar dan diletakkan di bawah gambar (ingatlah nomor dan judul tabel diletakkan di atas tabel, sedangkan nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar).
2. Keterangan gambar sebaiknya diletakkan di tempat yang lowong di dalam gambar. Gambar yang bentuknya memanjang sepanjang kertas, bagian atas gambar ditempatkan di sebelah kiri kertas.

Menyajikan kutipan
Dalam penulisan karya ilmiah seringkali dipergunakan kutipan-kutipan untuk memperjelas dan menegaskan isi uraian, atau untuk membuktikan apa yang dituliskan.
Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat dari orang lain. Cukup banyak
hal-hal penting dan yang sudah ditulis dalam buku-buku.
Penulis dapat mengutip pendapat tersebut, dengan syarat harus menyebutkan dari
mana dan dimana pendapat itu diambil.

Terdapat dua macam kutipan.
Kutipan lengkap dan kutipan isi

Kutipan lengkap artinya, teks asli dikutip secara lengkap kata dan kalimatnya.
Sedangkan kutipan isi, hanya inti sari pendapat yang dikutip.
Kutipan lengkap harus ditulis dalam tanda kutip.
Kutipan jangan terlalu panjang, hendaknya diambil yang benar-benar perlu saja.

Kutipan lengkap dan kutipan isi
Kutipan lengkap yang panjangnya tidak lebih dari empat baris dapat langsung dimasukkan dalam teks dengan diapit oleh tanda kutip.

Sedangkan untuk kutipan isi, tidak perlu diberi tanda kutip. Pada akhir kutipan diberi nomor urut penunjukkan (hal ini dilakukan bila penjelasan kutipan menggunakan catatan kaki).

Terdapat dua cara penunjukkan kutipan yang lain, yakni yang dikenal dengan cara Harvard. Menggunakan cara ini, pada akhir atau awal kutipan dituliskan nama pengarang dan tahun terbitan buku acuan. Seringkali nomor yang dikutip juga dituliskan. Berikut disajikan beberapa contoh: .....Suhardjono
Mukidam (1993) menyatakan bahwa, ..........................,
Julius, 1992 (dalam Amiuza, 1991) menulis, ......................;
......................(Mismail, 1984:119).
Apa Manfaat dan bagaimana penulisan catatan kaki
1. Catatan kaki merupakan perjelas keterangan isi yang ditempatkan di kaki halaman.
2. Tujuan penjelasan, dapat berupa :
(1) sumber asal kutipan (bila cara ini dipakai);
(2) keterangan tambahan lain yang perlu tentang isi karangan;
(3) merujuk bagian lain dari teks.

Catatan kaki
Catatan kaki yang dimaksudkan untuk memberikan informasi sumber kutipan harus mengungkapkan:
(1) nama atau nama-nama sumber, perhatikan cara penulisan nama yang berbeda dengan cara penulisan nama pada daftar pustaka;
(2) judul sumber;
(3) kota dan tahun terbit, berbeda dengan daftar pustaka yang harus menyebut nama penerbit;
(4) halaman letak kutipan pada buku sumber.

Penulisan catatan kaki
1. Aturan penulisan catatan kaki ini berbeda dengan penulisan daftar pustaka yang tidak mencantumkan halaman.
2. Pembatas antara masing-masing informasi menggunakan tanda koma dan tanda kurung (bedakan dengan daftar pustaka yang memakai tanda titik). Sumber kutipan dapat diperoleh dari buku, majalah, surat kabar, wawancara, peraturan, atau mengutip dari kutipan.

Cara penulisan catatan kaki
1. Diberikan nomor penunjukkan terhadap teks yang dijelaskan;
2. letakkan di bawah garis (sepanjang 15 ketikan) yang berada 3 spasi di bawah teks bagian bawah;
3. masuk 5-7 ketikan dari sembir kiri;
4. menggunakan satu spasi;
5. jarak antara dua catatan kaki, sebanyak dua spasi.

Catatan kaki umumnya dipersingkat dengan kata singkatan bahasa latin seperti: ibid, op cit dan loc cit. Ibid (singkatan dari ibidem) artinya pada tempat yang sama. Singkatan ini dipakai bila catatan kaki yang berikut menunjuk kepada sumber yang telah disebut pada catatan sebelumnya. Op cit (singkatan dari Opere citato) berarti pada karya yang telah dikutip, dipakai bila catatan kaki itu menunjuk pada sumber yang telah disebut lebih dahulu, tetapi diselingi oleh catatan kaki yang lain. Sedangkan loc cit (dari Loco Citato) artinya pada tempat yang telah dikutip. Singkatan ini berfungsi sama dengan op cit tapi biasanya dipakai untuk menunjuk kepada sumber dari artikel, majalah, harian atau ensiklopedia yang telah disebut sebelumnya.

Op cit (singkatan dari Opere citato) berarti pada karya yang telah dikutip, dipakai bila catatan kaki itu menunjuk pada sumber yang telah disebut lebih dahulu, tetapi
diselingi oleh catatan kaki yang lain.

Sedangkan loc cit (dari Loco Citato) artinya pada tempat yang telah dikutip. Singkatan ini berfungsi sama dengan op cit tapi biasanya dipakai untuk menunjuk kepada sumber dari artikel, majalah, harian atau ensiklopedia yang telah disebut sebelumnya.
Menulis daftar kepustakaan
Daftar kepustakaan (bibliography)harus dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai nama penulis, judul kepustakaan, keterangan penerbit, dan waktu penerbitan.
Secara umum cara penulisan daftar kepustakaan adalah sebagai berikut:
1. Jarak penulisan daftar kepustakaan satu spasi, antara satu kepustakaan dengan yang lain diberi jarak dua spasi.
2. Huruf pertama rapat sembir kiri, sedang baris berikutnya mundur 4 ketikan dari sembir kiri.
3. Nama penulis disusun menurut abjad, umumnya tidak perlu memberikan nomor urut.
4. Informasi disajikan dalam urutan nama pengarang, judul kepustakaan, keterangan penerbit, dan waktu terbitan. Antar informasi itu dipisahkan dengan tanda titik.

Penulisan nama pada daftar kepustakaan, bagaimana sebaiknya
1. Penulisan nama pada daftar kepustakaan, seringkali membingungkan.
2. Bila suatu kepustakaan mempunyai dua nama pengarang hendaknya diperhatikan cara penulisan nama pengarang pertama (nama keluarga terlebih dahulu) dan nama pengarang yang kedua (nama keluarga dituliskan dibelakang).
3. Penulisan nama di daftar kepustakaan tidak perlu dituliskan gelar kesarjanaan atau pangkatnya. Untuk nama Indonesia yang hanya terdiri dari satu unsur, dituliskan sebagaimana adanya (misalnya: Suhardjono).
4. Namun banyak nama yang terdiri dari dua unsur atau lebih. Untuk nama yang diikuti dengan nama ayah (Budiono Mismail), nama keluarga (Mochamad Farid Baradja), atau marga (Muchtar Lubis), maka nama ayah, nama keluarga, nama marga dituliskan terlebih dahulu dan disusul dengan unsur nama berikutnya setelah tanda koma.
5. Saat ini makin sering juga dijumpai nama Indonesia yang terdiri dari dua unsur atau lebih yang bukan merupakan gabungan nama ayah, keluarga atau marga misalnya: Riyanto Haribowo, Dwi Anita Rukmanasari, Sri Mulyani. Menuliskannya dilakukan dengan unsur nama terakhir diletakkan di depan, jadi dituliskan sebagai berikut: Haribowo, Riyanto; Rukmanasari, Dwi Anita; Mulyani, Sri
6. Bila mana diikuti dengan gelar (Raden Udiyanto, Andi Adam) atau nama panggilan (Liek Wilardjo) maka nama diri dituliskan terlebih dahulu dari gelarnya atau panggilannya (Udiyanto, Raden; Adam, Andi; Wilardjo, Liek).
7. Namun bila nama tersebut merupakan gabungan dari gelar, nama dan nama keluarga (Andi Hakim Nasution), maka penulisan nama keluarga dilakukan terlebih dahulu (Nasution, Andi Hakim). Penulisan nama Bali (I Gusti Ngurah Adipa), dimulai dengan nama diri dan baru disusul unsur nama yang lain (Adipa, I Gusti Ngurah), namun bila masih ada nama keluarga dibelakangnya (I wayan Wija Pagehgiri) dituliskan dengan menempatkan nama keluarga di depan (Pagehgiri, I Wayan Wija).

Perbedaan penulisan catatan kaki dan daftar pustaka
1. Bila kepustakaan yang dirujuk tidak menunjukkan nama penulisnya, dituliskan sebagai pengganti nama kata "Anonim".
2. Secara umum, cara penulisan informasi tentang judul kepustakaan, keterangan penerbit, dan waktu penerbitan sama dengan aturan pada penulisan catatan kaki.
3. Sebagaimana dikemukakan terdapat beragam variasi dalam penulisan daftar kepustakaan.
Misalnya penulisan judul buku, pada diktat ini judul buku ditebalkan, sedangkan menurut beberapa pedoman judul buku tidak ditebalkan namun digarisbawahi, atau ditulis dengan hurus miring.
4. Pada catatan kaki nama diri ditulis terlebih dahulu (contoh Budiono Mismail, J.E. Wert, Bambang Handoyo dan Stephen Kakisina) sedangkan pada daftar pustaka, nama keluarga ditulis terlebih dahulu (contoh: Mismail, Budiono, Wert, J.E; Handoyo, Bambang dan Stephen Kakisina).
5. Pada catatan kaki antar informasi dipisahkan dengan tanda koma (contoh: Sri Harto, Hidrologi Terapan, Yogyakarta, 1983, hal 42), sedang pada daftar kepustakaan dipisahkan dengan tanda titik (contoh: Harto. Sri. Hidrologi Terapan. Yogyakarta. Badan Penerbit UGM, 1983).
6. Pada daftar pustaka perlu mencantumkan nama penerbitnya, misalnya: Gramedia, McGraw Hill, Badan Penerbit UGM, dan lain-lain. Sedangkan pada catatan kaki tidak diperlukan.
7. Pada daftar pustaka tidak perlu menuliskan halaman tempat di mana kutipan pustaka tersebut diambil.
8. Urutan penulisan daftar kepustakaan mempunyai beberapa variasi, misalnya ada yang menempatkan tahun terbitan setelah nama, ada pula yang menempatkan tahun terbitan setelah nama penerbit, dan beragam variasi yang lain.

Jumat, 06 Agustus 2010

Konsep Dasar Robotika

Sejarah Robot
Robot berasal dari bahasa Czech, robota, yang berarti pekerja. Pada dasarnya robot dibuat untuk mendukung dan membantu pekerjaan manusia, seperti yang banyak terlihat dibidang industri dimana robot dapat meningkatkan hasil produksi industri tersebut. Robot diklasifikasikan ke dalam 4 bagian, yaitu :

Non mobile robot
Robot ini tidak dapat berpindah posisi dari satu tempat ke tempat lainnya, sehingga robot tersebut hanya dapat menggerakkan beberapa bagian dari tubuhnya dengan fungsi tertentu yang telah dirancang. Contoh nyata dari robot ini adalah robot manipulator berlengan.

Mobile robot
Mobile dapat diartikan bergerak, sehingga robot ini dapat memindahkan dirinya dari satu tempat ke tempat lain. Robot ini merupakan robot yang paling populer dalam dunia penelitian robotik. Dari segi manfaat, robot ini diharapkan dapat membantu manusia dalam melakukan otomasi dalam transportasi, platform bergerak untuk robot industri , eksplorasi tanpa awak, dan masih banyak lagi. Robot line follower yang akan dirancang dalam proyek ini juga termasuk kedalam mobile robot.

Gabungan mobile robot dan non mobile robot
Robot ini merupakan penggabungan dari fungsi-fungsi pada robot mobile dan non-mobile. Sehingga keduanya saling melengkapi dimana robot nonmobile dabat terbantu fungsinya dengan bergerak dari satu tempat ke tempat lain.

Humanoid
Robot ini sengaja dirancang dengan menirukan manusia. Fungsi-fungsi tubuh manusia baik lengan, kaki, mata, dan pergerakan sendi kepala dan bagian lainnya sebisa mungkin diterapkan dirobot ini. Contoh robot ini adalah robot ASIMO buatan Jepang. Robot line follower merupakan robot yang termasuk ke dalam mobile robot. Robot ini difungsikan untuk dapat mengikuti garis pada suatu lantai dan kemudian bergerak sesuai dengan pola garis tersebut. Robot ini menggunakan sensor yang memancarkan cahaya yang kemudian ditangkap oleh photodiode, yang apabila terkena garis putih photodiode akan menerima cahaya pantulan dengan maksimal. Sebaliknya jika terkena garis hitam, photodiode akan menerima cahaya yang minimum sehingga dihasilkan tegangan yang kecil.

Teknik Desain Robot

Dalam mendesain sebuah robot, perlu disesuaikan dengan fungsi dan kepentingan pembuatan robot tersebut. Misalkan seperti gambar di bawah, robot dengan menggunakan sistem roda dan sistem kaki biasanya digunakan sebagai navigasi (gerak berpindah) :
a.Mangikuti jalur
b.Berdasarkan obyek statik atau bergerak (menuju obyek, menghindari obyek /
halangan), berbasis vision, proximity, dll.
c.Berdasarkan urutan perintah (referensi trajektori)
Sedangkan robot dengan menggunakan sistem tangan sering digunakan sebagai manipulasi (gerak penanganan) :
a.Mengikuti posisi trajektori
b.Mengikuti obyek (berbasis vision, proximity, dll.)
c.Memegang, mengambil, mengangkat, memindah, atau mengolah obyek

Sistem Kontroler
Merupakan rangkaian elektronik yang setidak-tidaknya terdiri dari rangkaian prosesor ataupun mikrokontroler, signal conditioning untuk sensor (analog dan atau digital), dan driver untuk actuator. Bila diperlukan dapat dilengkapi dengan sistem monitor seperti seven segment, LCD (liquid crystal display), atau CRT (cathode ray-tube).

Mekanik Robot
Merupakan system mekanik yang dapat terdiri dari setidak-tidaknya sebuah fungsi. Jumlah fungsi gerak disebut sebagai derajat kebebasan atau degree of freedom (DOF). Sebuah sendi yang diwakili oleh sebuah gerak aktuator disebut sebagai satu DOF. Sedangkan derajat kebebasan pada struktur roda dan kaki diukur
berdasarkan fungsi holomic atau nonholomic.



Sensor
Merupakan perangkat atau komponen yang bertugas mendeteksi (hasil) gerakan atau fenomena lingkungan yang diperlukan oleh sistem kontroler. Dapat dibuat dari sistem yang paling sederhana seperti sensor ON/OFF menggunakan limit switch, sistem analog, sistem bus parallel, sistem bus serial, hingga sistem mata kamera.

Aktuator
Merupakan perangkat elektromekanik yang menghasilkan daya gerakan. Dapat dibuat dari sistem motor listrik (motor DC (permanent magnet, brushless, shunt dan series), motor DC servo, motor DC stepper, ultrasonic motor, linear motor, torque motor, solenoid, dll.), system pneumatic (perangkat kompresi berbasis udara atau gas nitrogen), dan perangkat hidrolik (berbasis bahan cair seperti oli). Untuk meningkatkan tenaga mekanik aktuator atau torsi gerakan dapat dipasang sistem gearbox, baik sistem direct-gear (sistem lurus, sistem ohmic/worm-gear, planetary gear, dll.), spochet-chain (gir-rantai, gir-belt, ataupun system wire-roller, dll.).

Sistem Roda
Merupakan sistem mekanik yang dapat menggerakkan robot untuk berpindah posisi. Dapat terdiri dari sedikitnya sebuah roda penggerak (drive dan steer), dua roda differensial (kiri-kanan independen ataupun sistem belt seperti tank), tiga roda synchro drive atau sisem holonomic), empat roda (Ackermann model / car like mobile robot ataupun sistem mecanum wheels) atupun lebih.

Sistem Kaki
Pada dasarnya sistem kaki adalah gerakan “roda” yang didesain sedemikian rupa hingga memiliki kemampuan gerak seperti mahluk hidup. Robot berjalan dengan sistem dua kaki atau biped robot memiliki struktur kaki seperti manusia setidak-tidaknya memiliki sendi-sendi yang mewakili pergelangan kaki, lutut, dan pinggul. Dalam kondisi yang ideal pergerakan pada pinggul dapat terdiri dari multi DOF dengan kemampuan gerakan memutar seperti orang menari. Demikian juga pada pergelangan kaki, idealnya adalah juga memiliki kemampuan gerakan polar. Untuk robot binatang (animaloid) seperti serangga, jumlah kaki dapat didesain lebih dari empat. Bahkan robot ular dapat memiliki DOF yang lebih dari 8 sesuai dengan panjang robot (ular) yang didefinisikan.

Sistem Tangan
Merupakan bagian atau anggota badan robot selain sistem roda atau kaki. Dalam konteks mobile robot, bagian tangan ini dikenal sebagai manipulator yaitu sistem gerak yang berfungsi untuk memanipulasi (memegang, mengambil, mengangkat, memindah, atau mengolah) obyek. Pada robot industri fungsi mengolah ini dapat berupa perputaran (memasang mur-baut, mengebor/drilling, milling, dll.), tracking (mengelas, membubut, dll.) ataupun mengaduk (control proses). Untuk robot tangan, desain sendi-lengan diukur berdasarkan DOF. Lengan dapat dibuat kaku / tegar (rigid) ataupun fleksibel (fleksibel manipulator). Sistem tangan memiliki bagian khusus yang disebut sebagai gripper atau grasper (pemegang). Untuk grasper yang didesain seperti jari manusia, derajat kebebasannya dapat terdiri lebih dari 16 DOF (3 DOF untuk jari kelingking, manis, tengah, telunjuk, dan 4 DOF untu jari jempol), tidak termasuk gerakan polar pada sendi pergelangan.

Sistem Kontrol Robot
Kontrol adalah bagian yang amat penting dalam robotik. Sistem robotik tanpa kontrol hanya akan menjadi benda mekatronik yang mati. Dalam sistem kontrol robotik terdapat dua bagian yaitu perangkat keras elektronik dalam perangkat lunak yang berisi program kemudi dan algoritma kontrol. Secara garis besar, suatu sistem robotik terdiri dari 3 bagian seperti dinjukkan gambar di bawah ini.



Dalam gambar di atas, kontrol adalah bagian yang tak terpisahkan dalam sistem robotik. Sistem control bertugas mengkolaborasikan sistem elektronik dan mekanik dengan baik agar mencapai fungsi seperti yang dikehendaki. Tanda dalam interseksi adalah posisi atau bagian dimana terjadi interaksi antara ketiga bagian itu. Misal, poros motor dan sendi pada mekanik berhubungan dengan rangkaian kontrolerdan rangkaian interface / driver ke motor, dan bagian program kontroler yang melakukan penulisan data ke alamat motor.
Sistem motor sendiri memiliki mekanisme kerja seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut ini.



Tiga prosedur utama, yaitu baca sensor, memproses data sensor, dan mengirim sinyal aktuasi ke aktuator adalah tugas utama kontroler. Dengan membaginya menjadi tiga bagian maka seorang enginer akan lebih mudah dalam melakukan analisa tentang bagaimana kontroler yang didesainnya bekerja. Dalam aplikasi, prosedur “baca sensor” dapat terdiri dari berbagai teknik yang masing-masing membawa dampak kerumitan dalam pemprograman. Ada dua macam teknik yang digunakan kontroler dalam menghubungi sensor, yaitu polling dan interrupt. Teknik polling adalah prosedur membaca data berdasarkan pengamatan langsung yang dapat dilakukan kapan saja kontroler menghendaki. Sedang pada teknik interrupt, kontroler melakukan pembacaan jika sistem sensor melakukan interupsi yaitu dengan memberikan sinyal interrupt ke kontroler (via perangkat keras) agar kontroler (CPU) melakukan proses pembacaan. Selama tidak ada interrupt maka kontroler tidak akan mengakses sensor tersebut. Bagian yang berfungsi untuk memproses data sensor adalah bagian yang paling penting dalam program kontroler. Di sini berbagai algoritma kontrol mulai dari teknik klasik seperti kontrol P, I, dan D dapat diterapkan jika dikehendaki yang lebih pintar dan dapat beradaptasi dapat memasukkan berbagai algoritma control adaptive hingga teknik artificial intelligent seperti fuzzy kontrol, neural network, genetik algoritma, dll. Bagian ketiga, yaitu prosedur “tulis data” adalah bagian yang berisi pengalamatan ke aktuator untuk proses penulisan data. Data ini adalah sinyal aktuasi ke kontroler seperti berapa besar tegangan atau arus yang masuk ke motor, dsb. Untuk program kontroler sistem robotik yang melibatkan teknik komunikasi dengan dunia luar tidak termasuk dalam diagram seperti yang telah diterangkan melalui gambar di atas tadi. Namun demikian, segala aktifitas program yang berkenaan dengan koleksi atau penerimaa data dapat dimasukkan sebagai bagian “baca data / sensor”, sedang yang berhubungan dengan aktifitas pengiriman data dapat dikategorikan sebagai “tulis data”. Ini dimaksudkan untuk mempermudah analisa dalam desain program kontroler secara keseluruhan.

Pada pengontrolan robot, terdapat suatu konsep dasar pengendalian menggunakan sistem kontrol tertutup (close loop). Konsep dasar tersebut meliputi 3 komponen utama, yaitu:



Rangkaian kontrol merupakan otak utama (proses) yang menerima masukan dari modul input, kemudian mengolah data tersebut dan mengeluarkan suatu keputusan yang disalurkan ke bagian keluaran (modul output). Rangkaian kontrol yang sering digunakan adalah mikrokontroler.
Bagian input berupa sederetan sensor yang berfungsi sebagai pengukur parameter-parameter yang bermanfaat bagi robot tersebut. Parameter tersebut dapat berupa cahaya, suhu, tekanan, jarak, sentuhan, panas(api), gas, dan lain sebagainya, yang kemudian dikonversikan ke dalam bentuk tegangan analog, yang dapat dibaca dan diolah oleh mikrokontroler. Pada mikrokontroler, data tegangan tersebut diolah menjadi bilangan digital sehingga dapat dilakukan komputasi lebih lanjut. Semakin canggih bagian dari proses (mikrokontroler), maka semakin banyak sensor yang dapat digunakan.
Bagian output, dikeluarkan berupa sinyal-sinyal yang diteruskan ke modul aktuator (penggerak), speaker (bunyi), penguat sinyal (amplifier), dan sebagainya.
Bagian feedback, biasanya output dari suatu sistem diumpanbalikkan ke rangkaian kontrol guna untuk mengecek apakah kondisi output sesuai dengan yang diinginkan. Pada bagian ini dapat digunakan sensor-sensor seperti rotary encoder bila menggunakan aktuator berupa motor DC (AC), sensor suhu bila ingin mematikan mesin saat mencapai suhu yang dapat merusak mesin dan komponen sekitar, dan sebagainya. Untuk mempermudah dalam pemahaman bagian ini, anggap bahwa feedback ini berfungsi untuk mengambil data dari output dan kemudian oleh mikrokontroler dibandingkan dengan input yang diolah sebelumnya. Berbagai macam konsep akan digunakan pada pengolahan ini sebagai contoh: PID.
ROBOTIKA

Robotika adalah system atau alat yang dapat berperilaku atau meniru perilaku manusia dengan tujuan untuk menggantikan dan mempermudah kerja/aktifitas manusia.
Untuk dapat diklasifikasikan sebagai robot, mesin harus memiliki dua macam kemampuan yaitu:
1. Bisa mendapatkan informasi dari sekelilingnya.
2. Bisa melakukan sesuatu secara fisik seperti bergerak atau memanipulasi objek.

Hukum Robotika

Ada hukum robotika yang perlu dipegang sebelum seseorang terjun dalam robotika, antara lain:
1. Robot tidak boleh menciderai manusia atau dalam keadaan tanpa aksi mengijinkan manusia mendekat untuk disakiti.
2. Robot harus menuruti perintah yang diberikan oleh manusia kecuali jika perintah tersebut bertentangan dengan hukum yang pertama.
3. Robot harus melindungi eksistensinya, selama tidak bertentangan dengan hukum pertama dan kedua.

Kegunaan Robotika
Kegunaan Robot adalah untuk menggantikan kerja manusia yang membutuhkan ketelitian yang tinggi atau mempunyai resiko yang sangat besar atau bahakan mengancam keselamatan manusia. Sebagai contoh, seseorang yang bekerja di bagian welding di sebuah industri assembling kendaraan, akan mempunyai resiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi.
Namun secara garis besar robot dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis antara lain:
1. Robot industri
2. Robot antariksa
3. Robot transportasi
4. Robot perang
5. Robot kendali jarak jauh
6. Robot kedokteran
7. Robot riset
8. Robot bermain, dll
Robot Era Modern

Robot era modern kini lebih banyak dikembangkan untuk riset daripada penyerupaan manusia. Sehingga memiliki kecerdasan sendiri bahkan ada rencana untuk membuat robot yang bisa ditandingkan dengan kecerdasan menyerupai manusia.

MEMBUAT ROBOT CERDAS

Tahap-Tahap Pembuatan Robot
Secara garis besar, tahapan pembuatan robot dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Ada tiga tahapan robot, yaitu:
1. Perencanaan, meliputi: pemilihan hardware dan design.
2. Pembuatan, meliputi pembuatan mekanik, elektonik, dan program.
3. Uji coba.

1.Tahap Perencanaan

Dalam tahap ini, kita merencanakan apa yang akan kita buat, sederhananya, kita mau membuat robot yang seperti apa? berguna untuk apa? Hal yang perlu ditentukan dalam tahap ini:
1. Dimensi, yaitu panjang, lebar, tinggi, dan perkiraan berat dari robot. Robot KRI berukuran tinggi sektar 1m, sedangkan tinggi robot KRCI sekitar 25 cm.
2. Struktur material, apakah dari alumunium, besi, kayu, plastik, dan sebagainya.
3. Cara kerja robot, berisi bagian-bagian robot dan fungsi dari bagian-bagian itu. Misalnya lengan, konveyor, lift, power supply.
4. Sensor-sensor apa yang akan dipakai robot.
5. Mekanisme, bagaimana sistem mekanik agar robot dapat menyelesaikan tugas.
6. Metode pengontrolan, yaitu bagaimana robot dapat dikontrol dan digerakkan, mikroprosesor yanga digunakan, dan blok diagram sistem.
7. Strategi untuk memenangkan pertandingan, jika memang robot itu akan diikutkan lomba/kontes robot Indonesia/Internasional.

2.Tahap Pembuatan

Ada tiga perkerjaan yang harus dilakukan dalam tahap ini, yaitu pembuatan mekanik, elektronik, dan programming. Masing-masing membutuhkan orang dengan spesialisasi yang berbeda-beda, yaitu:
Spesialis Mekanik, bidang ilmu yang cocok adalah teknik mesin dan teknik industri.
Spesialis Elektronika, bidang ilmu yang cocok adalah teknik elektro.
Spesialis Programming, bidang ilmu yang cocok adalah teknik informatika.

Pembuatan Mekanik
Setelah gambaran garis besar bentuk robot dirancang, maka rangka dapat mulai dibuat. Umumnya rangka robot KRI terbuat dari alumunium kotak atau alumunium siku. Satu ruas rangka terhubung satu sama lain dengan keling alumunium. Keling adalah semacam paku alumunium yang berguna untuk menempelkan lembaran logam dengan erat. Rangka robot KRCI lebih variatif, bisa terbuat dari plastik atau besi panjang seperti jeruji.
Pembuatan Sistem Elektronika
Bagian sistem elektronika dirancang sesuai dengan fungsi yang diinginkan. Misalnya untuk menggerakkan motor DC diperlukan h-brigde, sedangkan untuk menggerakkan relay diperlukan saklar transistor. Sensor-sensor yang akan digunakan dipelajari dan dipahami cara kerjanya, misalnya:
1. Sensor jarak, bisa menggunakan SRF04, GP2D12, atau merakit sendiri modul sensor ultrasonik atau inframerah.
2. Sensor arah, bisa menggunakan sensor kompas CMPS03 atau Dinsmore.
3. Sensor suhu, bisa menggunakan LM35 atau sensor yang lain.
4. Sensor nyala api/panas, bisa menggunakan UVTron atau Thermopile.
5. Sensor line follower / line detector, bisa menggunakan led & photo transistor

Pembuatan sistem elektronika ini meliputi tiga tahap:
1. Design PCB, misalnya dengan program Altium DXP
2. Pencetakan PCB, bisa dengan Proboard.
3. Perakitan dan pengujian rangkaian elektronika

Pembuatan Software/Program
Pembuatan software dilakukan setelah alat siap untuk diuji. Software ini ditanamkan (didownload) pada mikrokontroler sehingga robot dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

Tahap pembuatan program ini meliputi:
1. Perancangan Algoritma atau alur program
Untuk fungsi yang sederhana, algoritma dapat dibuat langsung pada saat menulis program. Untuk fungsi yang kompleks, algoritma dibuat dengan menggunakan flow chart.
2. Penulisan Program
Penulisan program dalam Bahasa C, Assembly, Basic, atau Bahasa yang paling dikuasai.
3. Compile dan download, yaitu mentransfer program yang kita tulis kepada robot

3. Uji coba
Setelah kita mendownload program ke mikrokontroler (otak robot) berarti kita siap melakukan tahapan terakhir dalam membuat robot, yaitu uji coba. Untuk KRCI, ujicoba dilakukan pada arena seluas sekitar 4×4 meter dan berbentuk seperti puzzle. Dalam arena KRCI ini diletakkan lilin-lilin yang harus dipadamkan oleh robot cerdas pemadam api. Contoh gambar robot pemadam api Ted Lasorm dan arena Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI).

Rabu, 04 Agustus 2010

Instalasi Perangkat dan Setting Jaringan

Instalasi Perangkat Keras
LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen
hardware dan software. Komponen software meliputi: Personal
Computer (PC), Network Interface Card (NIC) dan Kabel. Sedangkan
komponen software meliputi : Sistem Operasi Jaringan, Network
Adapter Driver, Protokol Jaringan.
Pada kegiatan belajar 2 akan difokuskan pada komponen hardware dari
LAN.
1) Personal Computer
Tipe personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat
menentukan unjuk kerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan unjuk
kerja tinggi akan mampu mengirim dan mengakses data dalam jaringan
dengan cepat. Di dalam jaringan tipe Client-Server, komputer yang
difungsikan sebagai server mutlak harus memiliki unjuk kerja lebih
tinggi dibandingkan komputer-komputer lain sebagai workstation-nya,
karena server akan bertugas menyediakan fasilitas dan mengelola
operasional jaringan tersebut.
2) Network Internet Card (NIC)
Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe network interface card (nic)
atau network card, yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis network card yang
banyak digunakan, yaitu PCI.



Gambar 1. Jenis Network Card
3) Pengkabelan
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel,
menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti
kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan terminator
diujungnya). Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung
antar komputer pun mengalami perubahan serupa, mulai dari teknologi
telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat
optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer.
Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan
teknologi “kelas” museum (seperti 10BASE2 menggunakan kabel
Coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat
optik). Akan dibahas sedikit bagaimana komputer terhubung satu sama
lain, mulai dari teknologi kabel Coaxial hingga teknologi laser.

Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang
digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring umumnya
menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang
menggunakan twisted pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel
Coaxial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit
untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar
matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur
secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang
dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai
kemampuan maksimalnya. Topologi jaringan Star banyak menggunakan
jenis kabel UTP. Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum
digunakan dapat dilihat sebagai berikut:
Topologi Jaringan Jenis kabel yang umum digunakan
Topologi Bus Coaxial, twisted pair, fiber
Topologi Ring Twisted pair, fiber
Topologi Star Twisted pair, fiber
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang
berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada tiga jenis
kabel yang dikenal secara umum, yaitu:
•Coaxial cable
•Fiber Optik
•Twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted
pair)

a) Kabel Coaxial
Dikenal dua jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai
diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter
lebih kecil).
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3
10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan
biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai
standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet,
atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai
spesifikasi dan aturan sebagai berikut :
•Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm
(dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan
menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor
mempunyai disipasi tegangan yang cukup lebar).
•Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached
devices) atau berupa populated segments.
•Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external
transceiver).
•Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk
dalam hal ini repeaters.
•Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau
sekitar 500 meter).
•Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500
meter).
•Setiap segment harus diberi ground.
•Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke
perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
•Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).



Gambar 2. Kabel Coaxial Thicnet dan Thinnet
Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir,
terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang
besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis
ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter
rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap
lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC Tconnector.
Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau
ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika
diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah
jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut :
•Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
•Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
•Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat
jaringan (devices).
•Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak
perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
•Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated
segment).
•Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
•Panjang minimum antar TConnector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
•Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet
(555 meter).
b) Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan
besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit.
Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan
dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan
media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.



Gambar 3. Kabel Fiber Optik
c) Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted
pair (STP) dan unshielded twisted pair (UTP). STP adalah jenis kabel
yang memiliki selubung pembungkus sedangkan UTP tidak mempunyai
selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan
konektor RJ-11 atau RJ-45.
Kategori Twisted Pair Cable
Kategori
kabel
Type Feature
#Type CAT 1 UTP Analog (biasanya digunakan di
perangkat telephone pada umumnya
dan pada jalur ISDN –integrated service
digital networks. Juga untuk
menghubungkan modem dengan line
telepon)
#Type CAT 2 UTP Up to 1 Mbits (sering digunakan pada
topologi token ring)
#Type CAT 3 UTP, STP 16 Mbits data transfer (sering digunakan
pada topologi token ring atau 10BaseT)
#Type CAT 4 UTP, STP 20 Mbits data transfer (biasanya
digunakan pada topologi token ring)
#Type CAT 5 100 Mbits data transfer / 22 db
#Type CAT
5enhanced
UTP, STP 1 Gigabit Ethernet up to 100 meters - 4
copper pairs (kedua jenis CAT5 sering
digunakan pada topologi token ring
16Mbps, Ethernet 10Mbps atau pada
Fast Ethernet 100Mbps)
#Type CAT 6 Up to 155 MHz or
250 MHz
2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters
or 10
Gbit/s up to 25 meters . 20,2 db
(Gigabit Ethernet)
#Type CAT 7 Up to 200 MHz or
700 Mhz
Giga-Ethernet / 20.8 db
(Gigabit Ethernet)

Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk
suatu pola Star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang
tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable)
dibandingkan dengan thin coax, karena HUB mempunyai kemampuan
data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini
ada beberapa grade atau kategori dari kabel twisted pair. Kategory
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah :
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk
masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing
merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel
(isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing
pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang
bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator
sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan
sedemikian rupa). Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan
CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada
CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi
atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk
menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps.



Gambar 4. Kabel UTP, STP dan Konektor RJ-45

UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
Kategori 5 atau 5e adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas
yang tinggi, dan yang paling disarankan, baik pada 10 Mbps dan Fast
Ethernet (100Mbps). Konector yang bisa digunakan untuk UTP Cable
CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2
buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan
crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda,
straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router,
sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke
client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB
ke HUB.




Gambar 5. UTP cable CAT 5
Straigt Cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna.
Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi
masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan
untuk straight cable ini, seperti tabel 6 :
Tabel 6. Standar Pemasangan Kabel UTP pada Konektor RJ-45
Pin 1 wire color: White/orange
Pin 2 wire color: Orange
Pin 3 wire color: White/green
Pin 6 wire color: Blue
Pin 4 wire color: White/blue
Pin 5 wire color: Green
Pin 7 wire color: White/brown
Pin 8 wire color: Brown


Menghubungkan Komputer Ke HUB/Router,
Maka Digunakan Cara Straigth Cable

Crossover Cable



Gambar 6. Dasar Koneksi Crossover Untuk Kabel UTP



Gambar 7. Pemasangan Kabel UTP Untuk Crossover



Gambar 8.
Menghubungkan Dua Komputer Tanpa Menggunakan HUB (Peer To Peer),
Atau Menghubungkan HUB Dengan HUB, Maka Digunakan Crossover Cable


Setting Jaringan, konfigurasi, dan pengujian LAN
(software) pada sistem operasi (windows).
Walaupun secara fisik hardware telah dipasang (komputer dan NIC,
pengkabelan, konektor, dan HUB, dll), tapi jaringan komputer belum
dapat difungsikan. Karena setiap device yang dipasang butuh driver yang
harus diinstal dan perlu dikonfigurasikan terlebih dahulu. Dalam modul ini
akan dibahas instalasi dan konfigurasi jaringan dengan sistem operasi
windows.
Selanjutnya akan dilakukan pengujian apakah komputer telah terhubung
dengan benar, dan bisa berhubungan dengan jaringan lokal (LAN).
1) Mengidentifikasi komputer di dalam jaringan
Komputer dengan sistem operasi Windows 98 di dalam jaringan komputer
harus menggunakan nama yang unik untuk menghindari adanya
tumpang-tindih dengan komputer lain. Untuk memberikan nama dapat
mengikuti langkah-langkah berikut :
a) Pilih Start, Settings, dan Control Panel.
b) Double-klik ikon Network dan klik tab Identification.
Akan muncul kotak dialog seperti gambar….

c) Masukkan nama komputer, workgroup dan deskripsi komputer untuk
komputer yang akan digunakan.
d) Klik OK.



Gambar 9.
Kotak Dialog untuk Memberikan Nama Komputer nalam Jaringan
2) Menginstal dan Mengkonfigurasi Network Interface Card
Network Interface card (NIC) harus dipasang di dalam komputer, agar
komputer dapat “berinteraksi” dengan jaringan. Windows 98 mendukung
beberapa tipe network, yaitu :
a) Ethernet,
b) Token Ring,
c) Attached Resource Computer Network (ARCNet),
d) Fiber Distributed Data Interface (FDDI),
e) Wireless, infrared,
f) Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Setelah NIC dipasang dalam slot komputer secara benar selanjutnya
driver jaringan harus diinstal. Untuk meninstal dan mengkonfigurasi driver
dapat dilakukan sebagai berikut :
a) Control Panel, double-klik icon Network.
b) Pilih tab Configuration, klik Add.
c) Setelah itu muncul kotak dialog Select Network Component Type,
klik Adapter, lalu klik Add.



Gambar 10.
Kotak Dialog untuk Menginstal dan Konfigurasi Jaringan
d) Pilih jenis adapter yang digunakan, setelah itu klik OK.
e) Klik OK untuk menutup kotak dialog Network Properties.
Setelah meng-copy file driver yang dibutuhkan untuk mengenali kartu
jaringan, Windows 98 akan me-restart komputer.
f) Setelah komputer di-restart, konfigurasi kartu jaringan dari Control
Panel dan double-klik icon Network.
g) Pilih Adapter, lalu klik Properties.
3) Menginstall Protokol Jaringan
Untuk dapat “berkomunikasi” dalam jaringan komputer, komputer harus
mempunyai protokol. Prosedur yang dapat dilakukan untuk menginstall
protokol jaringan adalah :
a) Buka Control Panel dan double-klik icon Network.
b) Dalam tab Configurasi klik Add.
c) Pada kotak dialog Select Network Component Type, pilih
Protocol dan klik Add.
d) Pilih Manufacturer dan Network Protocol dan klik OK.



Gambar 11. Kotak Dialog untuk Menginstal Protokol
Windows98 menyediakan multiple-protokol di dalam satu komputer
meliputi :
•NetBIOS Enhanced User Interface (NetBEUI) protokol sederhana
yang dapat digunakan untuk hubungan LAN sederhana dengan hanya
satu subnet yang bekerja berdasarkan penyiaran.
•Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange (IPX/SPX)
protokol yang digunakan dalam lingkungan Novell NetWare. IPX/SPX
tidak direkomendasikan untuk penggunan non-NetWare, karena
IPX/SPX tidak universal seperti TCP/IP.
•Microsoft Data-link Control(DLC) dibuat oleh IBM digunakan untuk
IBM mainframe.
•Transmission Control Protocol/Internet Protokol (TCP/IP) protokol
standar yang umum.
•Fast Infrared Protocol digunakan secara wireless (tanpa kabel),
protokol yang mendukung penggunaan hubungan jarak dekat dengan
menggunakan infrared. IrDA (infrared Data Association) digunakan
antara lain oleh komputer, kamera, printer, dan personal digita
assistant (PDA) untuk saling berkomunikasi.
•Asynchronous Transfer Mode (ATM) teknologi jaringan high-speed
yang mampu mengirim data, suara, dan video secara real-time.
4) Konfigurasi TCP/IP
Implementasi TCP/IP pada Windows 98 meliputi:
a) Internet Protocol (IP),
b) Transmission Control Protocol (TCP),
c) Internet Control Message Protocol (ICMP),

d) Address Resolusion Protocol (ARP),
e) User Datagram Protocol (UDP).
TCP/IP harus dikonfigurasikan terlebih dahulu agar bisa “berkomunikasi”
di dalam jaringan komputer. Setiap kartu jaringan (NIC) yang telah
diinstall memerlukan IP address dan subnet mask. IP address harus unik
(berbeda dengan komputer lain), subnet mask digunakan untuk
membedakan network ID dari host ID.
5) Memberikan IP Address
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis
menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) atau diisi
secara manual.
Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address :
a) Buka Control Panel dan double-klik icon Network.
b) Di dalam tab Configuration, klik TCP/IP yang ada dalam daftar
untuk kartu jaringan yang telah diinstall.
c) Klik Properties.




Gambar 12. Kotak Dialog untuk Memberikan IP Address
d) Di dalam tab IP Address, terdapat 2 pilihan:
•Obtain an IP address automatically
IP address akan diperoleh melalui fasilitas DHCP. DHCP berfungsi
untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer
yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi
client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP
address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam
memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address
tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara
dinamis.
•Specify an IP address
IP address dan subnet mask diisi secara manual.
e) Klik OK.
f) Jika diperlukan masuk kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP
Properties, klik tab Gateway, masukkan nomor alamat server.
g) Klik OK.
h) Jika diperlukan untuk mengaktifkan Windows Internet Naming Service
(WINS) server, kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties,
klik tab WINS Configuration, dan klik Enable WINS Resolution
serta masukan nomor alamat server.
i) Jika diperlukan untuk mengaktifkan domain name system (DNS),
kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab DNS
Configuration, klik Enable DNS, masukkan nomor alamat server.
j) Klik OK.
6) Menguji/Test Jaringan
Setelah proses instalasi dan konfigurasi sistem jaringan (baik hardware
maupun software) selesai, maka perlu dilakukan test/uji. Hal ini
dimaksudkan untuk melihat apakah instalasi (mulai dari memasang kabel
sampai dengan konfigurasi sistem secara software) telah dilakukan
dengan benar.
Untuk mengetest TCP/IP, salah satu caranya dapat dilakukan dengan
instruksi ipconfig yang dijalankan under DOS. Lihat gambar 13!




Gambar 13. Test TCP/IP Menggunakan ipconfig
Perintah IPConfig digunakan untuk melihat indikasi pada konfigurasi IP
yang terpasang pada Komputer kita. dari gambar diatas kita dapat
melihat beberapa informasi penting setelah kita menjalankan perintah
IPConfig pada jendela command prompt di komputer kita, misalnya
adalah kita bisa melihat Host Name, primary DNS jaringan, physical
Address dan sebagainya. Harus diingat bahwa perintah ini dapat
dijalankan dengan baik apabila telah terpasang Network Card di
komputer anda. Ipconfig menampilkan informasi berdasarkan Network
Card yang terpasang.
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah
berjalan dengan baik, utilitas ping dapat digunakan.



Gambar 14. Utilitas Ping untuk Memeriksa Koneksi Jaringan
Utilitas ping digunakan untuk mengecek apakah jaringan kita sudah bisa
berfungsi dan terhubung dengan baik, misalkan pada gambar diatas
terlihat perintah ping LocalHost, jika kita melihat ada keluar pesan
Replay form No IP ( 127.0.0.1 ) besarnya berapa bites dan waktunya
berapa detik itu menandakan bahwa perintah untuk menghubungkan ke
LocalHost dapat berjalan dan diterima dengan baik, namun seandainya
jika kita melakukan ping untuk nomor IP yang tidak dikenal seperti
gambar 13 diatas maka akan dikeluarkan pesan Request Time Out
yang berarti nomor IP tidak dikenal dalam jaringan tersebut ( ping
192.168.0.90 ). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut :
Misalkan anda telah men-setup 2 buah terminal dengan alamat IP
202.159.0.1 dan 202.159.0.2, anda dapat melakukan test ping di mode
dos dengan mengetik "PING 202.159.0.2" dari terminal dengan IP
address 202.159.0.1 dan anda akan mendapatkan respon seperti :

Pinging 202.159.0.2 with 32 bytes of data:
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Reply from 202.159.0.2: bytes=32 time<10ms TTL=32
Jika anda mendapatkan respon seperti diatas, maka koneksi jaringan
sudah benar. Respon lain selain contoh diatas diartikan bahwa jaringan
anda belum bekerja dengan benar. Kesalahan dapat saja terjadi di sistem
pengkabelan, kartu jaringan, atau setup network.
Catatan : TTL adalah Time To Live, yaitu batasan waktu agar paket data
tersebut tidak mengambang dijaringan.

Perancangan Sistem Penjualan

Perancangan Sistem
Langkah perancangan adalah serangkaian tahapan merancang dan membuat basis data. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan alat dan bahan
b. Membuat rancangan diagram alir data
c. Normalisai data
d. Membuat diagram antar entitas
e. Mengubah dan menterjemahkan diagram alir program ke dalam tata bahasa pemrograman visual basic
f. Membuat sistem informasi penjualan barang, stock barang dan pembelian barang di supermarket
g. Menguji Program
h. Merivisi program bila diperlukan
Pembuatan basis data sistem informasi penjualan dilakukan dengan pembuatan Data Flow Diagram (DFD). DFD merupakan alat untuk mendokumentasikan proses dalam suatu sistem yang menekankan fungsi pada sistem, cara menggunakan informasi yang tersimpan serta pemindahan informasi antar fungsi dalam sistem.





Diagram diatas memperlihatkan bahwa sistem berinteraksi dengan empat terminal, yaitu bagian Manajemen supermarket, sistem pengolahan data, Karyawan supermarket serta pencari informasi stock barang . Tanda panah menunjukan masukan dan keluaran system.
Tahapan perancangan system dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Perancangan Sistem Basis Data
Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Penyusunan basis data ini didasarkan pada kamus aliran data yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.
Perancangan basis data secara konseptual terdiri atas 3 langkah seperti dibawah ini :
a. Penentuan entitas pada basis data
b. Pendifinisian hubungan antar entitas
c. Penerjemahan hubungan antar entitas
Langkah-langkah tersebut diatas melibatkan komoponen- komoponen sebagaimana diperlihatkan pada gambar dibawah ini :




Penjelasan komponen- komponen diatas adalah sbb :
a. Entitas
Entitas sering disebut dengan kelas entitas atau tipe. Entitas menyatakan obyek atau kejadian. Pada basis data ini yang disebut entitas adalah data penjualan barang, stock barang dan data pembelian barang.
b. Atribut
Atribut merupakan item data yang menjadi bagian dari entitas. Istilah lain dari atribut adalah properti. Nama barang , kode barang merupakan suatu atribut.
c. Hubungan (Relation)
Hubungan adalah kaitan dari dua entitas. Misalnya antara data stock barang dengan penjualan barang terdapat hubungan yang berupa stock barang dengan jumlah penjualan barang.
d. Kekangan
Kekangan digunakan untuk melindungi integritas data, misalnya melindungi kesalahan waktu input data.
e. Domain
Domain merupakan nilai yang berlaku pada suatu atribut. Kekangan domain mendifinisikan nama, tipe, format, panjang, serta nilai dari masing-masing item data. Misalnya tipe data char, numeric, atau jenis lainnya pada perangkat lunak system basis data. Char menyatakan tipe karakter, dapat berupa gabungan beberapa huruf, symbol, dan angka, numeric menyatakan tipe bilangan.
f. Integritas referensi
Integritas referensi merupakan aturan-aturan yang mengatur hubungan antara kunci primer dengan kunci tamu milik table-tabel yang terdapat pada suatu system basis data relasional untuk menjaga konsistensi data. Tujuan dari integritas referensi adalah untuk menjamin elemen dari suatu tabel yang menunjukan ke suatu pengenal unik pada suatu baris pada tabel lain yang benar-benar menunjuk ke nilai yang ada itu.
Macam-macam integritas data ada 3 yaitu :
1. Penambahan (insert)
2. Penghapusan (delete)
3. Peremajaan (update)

2. Perancangan Sistem Aplikasi
Perancangan sistem aplikasi digunakan untuk menerjemahkan perancangan system database yang dibuat sampai dengan eksekusi dari aplikasi yang dibuat. Perancangan system program aplikasi ini terdiri dari :
a. Pengkodean program aplikasi
b. Eksekusi program aplikasi
c. Cara kerja program

3. Analisis Data
Hasil racangan dan pembuatan program diuraikan dan dijelaskan secara deskriptif naratif (gambaran secara umum). Penafsiran dan penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan setiap langkah pembuatan program